Para penulis sejarah transisi Asia Tenggara yang cermat mungkin telah memperhatikan sebuah peristiwa kecil yang terjadi di Kota Samarahan Sarawak pada awal Maret, ketika Kapel Hati Kudus diresmikan di dalam kompleks Sarawak Heart Centre, sebuah fasilitas pemerintah.
Skor satu untuk Tan Sri Abang Johari Tun Openg, kepala pemerintahan saat ini di negara bagian Malaysia Timur, yang koalisi Gabungan Parti Sarawak (GPS) dikembalikan dengan telak 76 dari 82 kursi dalam pemilihan majelis negara bagian yang diadakan Desember lalu. Hasilnya merupakan peningkatan dari pemilihan negara bagian sebelumnya di satu-satunya negara bagian mayoritas non-Muslim di Malaysia, ketika koalisi GPS, yang saat itu berada di bawah bendera Barisan Nasional, mendapat 72 kursi.