PETALING JAYA (THE STAR/ASIA NEW NETWORK) – Bekas Mentri Besar Selangor Tan Sri Abdul Khalid Ibrahim meninggal dunia pada Minggu malam (31 Julai).
Abdul Khalid, 76, dirawat di Rumah Sakit Sentral Vaskular Jantung di Kuala Lumpur, kata sebuah posting di halaman Facebook resmi Abdul Khalid.
“Dia meninggal dengan damai dikelilingi oleh semua anggota keluarganya,” tambah posting itu.
Jenazah Abdul Khalid akan dibawa ke Masjid Saidina Umar Al Khattab di Bukit Damansara untuk sholat jenazah sebelum dibawa ke masjid negara bagian Selangor di Shah Alam.
Mereka yang ingin memberikan penghormatan terakhir mereka dapat melakukannya di sana.
Penguasa Selangor Sultan Sharafuddin Idris Shah juga telah memutuskan bahwa Abdul Khalid akan dimakamkan di Mausoleum Kerajaan Shah Alam.
Dia meninggalkan istri, empat anak dan dua cucu.
Bapak Abdul Khalid bergabung dengan perusahaan pengelola dana yang dikendalikan pemerintah Permodalan Nasional Berhad (PNB) pada tahun 1978 sebagai manajer investasi.
Pada tahun 1981, ia menjadi terkenal karena memimpin “serangan fajar” di Bursa Efek London, yang mengakibatkan PNB memperoleh 51 persen saham di grup perkebunan Inggris Guthrie Corporation Ltd dalam waktu kurang dari dua jam.
Dia kemudian menjadi chief executive officer dari Malaysianised Guthrie, sekarang dikenal sebagai Kumpulan Guthrie Bhd, dari tahun 1995 hingga 2003.
Dia juga menjadi Pakatan Rakyat pertama (yang akhirnya menjadi Pakatan Harapan setelah PAS keluar dari koalisi) mentri besar untuk memimpin Selangor setelah jatuhnya negara bagian ke Oposisi dalam pemilihan umum 2008.
Abdul Khalid, mantan tokoh perusahaan, telah merekayasa sebagian besar program yang berpusat pada rakyat Selangor.
Dalam masa jabatan pertamanya, pemerintahnya menerapkan kebijakan memberikan kepada setiap rumah tangga Selangor 20 meter kubik air awal setiap tahun secara gratis.
Di bawah pemerintahannya, majelis negara bagian Selangor juga mengesahkan undang-undang kebebasan informasi pertama di negara itu.
Dia diangkat untuk masa jabatan kedua sebagai mentri besar setelah pemilihan 2013 tetapi digulingkan sedikit lebih dari setahun kemudian.