Yerusalem (AFP) – Perdana Menteri Israel Yair Lapid pada Minggu (31 Juli) meningkatkan tekanan pada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membubarkan sebuah komisi yang menyelidiki Israel, mengajukan banding kepada sekretaris jenderal atas pernyataan “anti-Semit” dari seorang anggota badan tersebut.
Komisi Penyelidikan (COI) yang menyelidiki pelanggaran di Israel dan wilayah Palestina dibentuk oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB tahun lalu setelah perang 11 hari antara Israel dan militan bersenjata di Gaza.
Israel dengan tegas menolak untuk bekerja sama dengan komisi tersebut, yang sejauh ini sebagian besar menyalahkan Israel karena menyelidiki “semua akar penyebab yang mendasari” dalam konflik selama beberapa dekade.
Pada tanggal 25 Juli, komisaris Miloon Kothari dikutip menyinggung lobi Yahudi dan mempertanyakan apakah Israel pantas menjadi anggota PBB, menyalakan kembali tuduhan lama bahwa dewan tersebut bias terhadap negara Yahudi.
“Pernyataan anti-Semit ini adalah noda di seluruh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan tidak sesuai dengan orang dengan posisi tanggung jawab seperti itu,” kata Lapid dalam sebuah surat kepada Sekretaris Jenderal Antonio Guterres.
Komisi “pada dasarnya telah tercemar oleh prasangka yang diungkapkan secara terbuka tentang kepemimpinannya”, tambah Lapid, menuntut “penghapusan segera ketiga anggota”.
Duta Besar Israel di Jenewa pada hari Jumat telah mendesak presiden dewan untuk membubarkan komisi tersebut.
Ditanya dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Senin oleh publikasi online Mondoweiss tentang kritik negara-negara anggota terhadap komisi tersebut, Kothari telah menunjuk pada upaya yang lebih luas untuk melemahkan penyelidikannya.
“Kami sangat kecewa dengan media sosial yang sebagian besar dikendalikan oleh, apakah itu lobi Yahudi atau LSM tertentu, banyak uang dilemparkan untuk mencoba mendiskreditkan kami,” katanya.
Beberapa duta besar, termasuk dari Inggris dan Amerika Serikat, juga telah menyatakan kemarahan atas pernyataan tersebut.
Ketua komisi, Navi Pillay, mantan kepala hak asasi PBB, mengatakan komentar Kothari “tampaknya sengaja diambil di luar konteks” dan telah “sengaja salah kutip”.
Dia mengatakan komentarnya mencerminkan “kekecewaan komisi dengan kurangnya kerja sama” dari Israel dengan penyelidikannya.
Lapid menyebut pembelaan Pillay terhadap Kothari “salah” dan menuduh bahwa komisi itu “membakar” anti-Semitisme.
“Cercaan tentang ‘lobi Yahudi’ yang bertindak untuk ‘mengendalikan’ media, mengingatkan pada hari-hari paling gelap dalam sejarah modern,” kata Lapid.