Walikota Seoul akan memperluas upaya dalam membangun rumah sewa berkualitas untuk pemuda berpenghasilan rendah

SINGAPURA – Terletak sepelemparan batu dari stasiun kereta bawah tanah di pusat kota Seoul, kompleks apartemen baru Lumini menawarkan ruang komunal yang bergaya, gerai ritel trendi, dan pemandangan Menara Seoul yang ikonik.

Unit minimalisnya dilengkapi dengan elektronik berkualitas, termasuk kulkas Bespoke kelas atas Samsung.

Rumah ideal seperti ini biasanya datang dengan label harga tinggi, tetapi pemerintah kota Seoul memberikan subsidi besar untuk membantu kaum muda berpenghasilan rendah menyewa unit-unit tersebut di sebagian kecil dari harga pasar, sebagai bagian dari kebijakan perumahan umum.

Melonjaknya harga properti telah menjadi masalah besar dalam pemilihan baru-baru ini, mendorong pemilih untuk memilih menentang kebijakan perumahan yang tidak efektif di masa lalu.

Walikota Seoul Oh Se-hoon, yang memenangkan pemilihan sela tahun lalu sebagai kandidat oposisi, mengakui bahwa banyak anak muda tidak dapat membeli rumah karena harga properti yang tinggi dan pinjaman bank yang tidak terjangkau.

“Ini mungkin keluhan terbesar kaum muda di Korea,” katanya kepada The Straits Times di Seoul sebelum kunjungannya saat ini ke Singapura untuk menghadiri KTT Kota Dunia. Kunjungan lima harinya berakhir pada 2 Agustus.

“Begitu banyak orang berusia 20-an dan 30-an mengeluh bahwa sistemnya tidak adil. Mereka menjadi putus asa karena kerja keras mereka tidak dihargai … Itu sebabnya kami mengembangkan dan menerapkan kebijakan yang mendukung kaum muda.”

Prioritas utama, katanya, adalah meningkatkan pasokan perumahan sewa umum murah untuk kelompok ini.

Oh, yang telah berjanji untuk menjadikan Seoul sebagai “kota harapan” bagi kaum muda tahun lalu, mengumumkan pada bulan Maret rencana lima tahun untuk menginvestasikan 6,3 triliun won (S $ 6,7 miliar) dalam 50 proyek dukungan pemuda, di berbagai bidang seperti pekerjaan dan perumahan.

Orang-orang muda berusia 19 hingga 39 tahun menyumbang 30 persen dari 9,5 juta penduduk kota.

Sekitar 471.000 dari mereka tinggal di perumahan umum, dari apartemen studio hingga unit dua kamar tidur.

Hampir 36.000 unit perumahan umum dibangun pada tahun 2020 dan 2021, dan kota ini berencana untuk memasok 55.000 unit lagi pada tahun 2025.

Kota ini juga fokus pada peningkatan citra dan kualitas perumahan umum, kata Oh, yang terpilih kembali pada bulan Juni selama pemilihan kota.

Alih-alih membangun unit murah dan kecil untuk orang-orang yang sangat miskin, kota ini sekarang berencana untuk membangun yang lebih besar menggunakan bahan-bahan berkualitas yang cocok untuk kelas menengah, karena mereka memperluas jangkauan pelamar untuk kaum muda dan pengantin baru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *