WHO mengatakan pihaknya masih belum memiliki rincian dari Tanzania mengenai respons terhadap Covid-19

NAIROBI (REUTERS) – Kepala Organisasi Kesehatan Dunia mendesak Tanzania pada hari Minggu (21 Februari) untuk berbagi informasi tentang langkah-langkahnya untuk memerangi pandemi virus corona, mengatakan pihak berwenang di sana telah berulang kali mengabaikan permintaannya.

Pendekatan skeptis Presiden John Magufuli terhadap Covid-19 telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pejabat WHO. Seorang juru bicara pemerintah mengatakan kepada Reuters pada 12 Februari bahwa Tanzania telah “mengendalikan” wabah tersebut, namun mereka berhenti melaporkan infeksi dan kematian virus corona baru pada Mei tahun lalu. Pada saat itu, telah mencatat 509 kasus dan 21 kematian.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada hari Minggu bahwa warga Tanzania yang dinyatakan positif Covid-19 di luar negeri menggarisbawahi “perlunya Tanzania mengambil tindakan tegas untuk melindungi rakyat mereka sendiri dan melindungi populasi di negara-negara ini dan sekitarnya”.

Dr Tedros juga mengulangi panggilan yang dia buat dengan Dr Matshidiso Moeti, kepala WHO Afrika, pada akhir Januari untuk Tanzania untuk mendukung langkah-langkah kesehatan masyarakat terhadap Covid-19 dan bersiap untuk mendistribusikan vaksin.

Dia menambahkan bahwa sejak itu, dia telah berbicara dengan beberapa otoritas di sana tidak berhasil.

“Situasi ini tetap sangat memprihatinkan. Saya memperbarui seruan saya kepada Tanzania untuk mulai melaporkan kasus Covid-19 dan berbagi data, kata Dr Tedros dalam sebuah pernyataan di situs WHO.

Juru bicara pemerintah Tanzania Hassan Abbasi tidak menanggapi pesan Reuters yang meminta komentar atas pernyataan Dr Tedros.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, kantor Magufuli mengatakan Presiden ingin warga Tanzania mengikuti langkah-langkah untuk melindungi diri mereka dari Covid-19.

Namun, juga dikatakan bahwa: “Magufuli ingin orang Tanzania untuk… kepercayaan dan menempatkan Tuhan pertama, mengingat bahwa mengenakan masker, jarak sosial dan lockdown telah dilihat tidak cukup sebagai negara-negara yang menerapkan mereka telah kehilangan ribuan dibandingkan dengan Tanzania.”

Pak Magufuli menghadiri upacara pemakaman Jumat lalu untuk seorang pejabat senior di kantornya yang penyebab kematiannya tidak dipublikasikan, dan menyatakan tiga hari doa nasional.

Pada hari Minggu, dia mengatakan orang Tanzania harus memakai hanya menggunakan masker wajah buatan lokal, mengatakan yang buatan asing mungkin tidak aman.

Pada hari Senin, menteri kesehatan Oman mengatakan negaranya sedang mempertimbangkan untuk menangguhkan penerbangan dari Tanzania setelah 18 persen wisatawan yang datang dari Tanzania dinyatakan positif Covid-19.

Thailand melaporkan pada hari Senin kasus pertama dari varian Covid-19 yang sangat menular yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan, pada seorang pria Thailand yang tiba dari Tanzania.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *