Insiden itu konon terjadi di rumah Anwar di Segambut, Kuala Lumpur, pada Oktober tahun lalu. Anwar mengatakan dia sibuk berkampanye untuk kursi parlemennya di Port Dickson dan memiliki jadwal yang padat hari itu.
Ditanya pada hari Jumat tentang waktu pengungkapan eksplosifnya, pengacara Datuk Haniff mengatakan Yusoff telah menjelaskan panjang lebar kepada polisi mengapa ada penundaan dalam mengajukan laporan.
“Mengenai alasannya, saya tidak bebas untuk membocorkan ini kepada publik karena ini adalah bagian dari pernyataan yang dia (Yusoff) berikan kepada polisi … Tidak ada ancaman terhadap keselamatannya saat ini, tetapi kami masih harus berhati-hati,” katanya.
Ini menandai ketiga kalinya politisi berusia 72 tahun itu dituduh melakukan tindakan tidak senonoh oleh mantan karyawan pria.
Anwar telah dipenjara dua kali selama dua dekade terakhir karena sodomi, tuduhan yang secara konsisten dia bantah dan pertahankan bermotif politik.
Sementara itu, kakek Yusoff, Mohideen Abdul Kader, mengatakan bahwa Yusoff telah dimanipulasi oleh politisi tertentu untuk melayani kepentingan mereka.
Dia mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga mereka, termasuk almarhum kakek Yusoff, mantan presiden Asosiasi Konsumen Penang S.M. Mohamed Idris, diberitahu tentang kejadian ini meskipun Yusoff sangat dekat dengan kakeknya.
Anwar dikatakan sebagai teman dekat Mohamed Idris.
“Kakek ini adalah seseorang yang saya temui setahun sekali selama Hari Raya. Tiba-tiba, dia menjadi ahli dalam hidupku. Orang-orang yang bukan bagian dari keluarga saya, tidak terlibat,” kata Yusoff, ketika ditanya pada hari Jumat apakah dia khawatir akan menghancurkan keluarganya dengan mengajukan tuduhannya.