BALI, Indonesia, 22 Mei 2024 /PRNewswire/ — Presiden RI Joko Widodo secara resmi membuka World Water Forum ke-10 pada Senin (20/5/2024) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC). Dalam pidatonya, Jokowi memperkenalkan sistem irigasi Subak Bali, yang dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 2012.
Presiden Joko Widodo (depan, kiri) berfoto bersama Presiden World Water Council Loïc Fauchon (depan, kanan) dan beberapa panitia World Water Council for the 10th World Water Forum 2024 di Nusa Dua, Bali, pada Senin, (20/5/2024)
Pada upacara pembukaan, Loïc Fauchon, Presiden Dewan Air Dunia, menyatakan harapan bahwa tindakan Indonesia dapat direplikasi oleh semua negara dan menekankan pentingnya perlindungan dan konservasi air.
Setelah upacara pembukaan, Presiden Jokowi memimpin Pertemuan Tingkat Tinggi di mana ia menyatakan bahwa semua negara harus menggunakan ini sebagai momentum untuk menghidupkan kembali tindakan nyata dan komitmen kolektif untuk mengatasi tantangan air dengan berbagi pengetahuan, mempromosikan solusi inovatif dan menerapkan pengelolaan sumber daya air terpadu.
Pada hari yang sama, sesi politik dimulai dengan Rapat Parlemen yang dibuka secara resmi oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. Dia menyatakan bahwa DPR akan mendukung agenda untuk mencapai ketahanan air melalui diplomasi.
Pada kesempatan ini, Bali Youth Plan telah menyelenggarakan serangkaian acara sampingan termasuk World Youth Parliament for Water Sessions, World Water Council Youth Delegates Session dan Youth Awarding.
Forum Fair and Expo juga diluncurkan dengan total 160 peserta dari 17 negara sementara Bali Street Carnival memeriahkan hari dengan parade.
Hari itu diakhiri dengan ‘Kunjungan Pemimpin’ ke Taman Hutan Raya Ngurah Rai (Tahura) di mana Presiden Jokowi menyoroti tanggung jawab kolektif untuk melestarikan dan melindungi ekosistem mangrove.
Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, 10 Kepala negara termasuk dari Indonesia, Timor Leste, Fiji, Tajikistan, Sri Lanka, Hongaria, dan Maroko, serta Wakil Perdana Menteri, dari Malaysia, Papua Nugini, Slovakia, dan tiga utusan khusus presiden Belanda, Prancis, dan Uni Emirat Arab hadir dan akan berpartisipasi dalam rangkaian acara. Selain itu, 105 menteri dari 132 negara dan organisasi, serta 13 ribu peserta menghadiri forum tersebut.