Zelensky mengumumkan evakuasi wajib wilayah Donetsk

Kyiv, KOMPAS.com – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Sabtu (30 Juli) pemerintahnya memerintahkan evakuasi wajib orang-orang di wilayah Donetsk timur, tempat pertempuran sengit dengan Rusia.

Dalam pidato televisi larut malam, Zelensky juga mengatakan ratusan ribu orang yang masih berada di zona pertempuran di wilayah Donbas yang lebih besar, yang berisi Donetsk serta wilayah tetangga Luhansk, harus pergi.

“Semakin banyak orang meninggalkan wilayah Donetsk sekarang, semakin sedikit orang yang tentara Rusia akan punya waktu untuk membunuh,” katanya, seraya menambahkan bahwa penduduk yang pergi akan diberikan kompensasi.

Secara terpisah, media domestik Ukraina mengutip Wakil Perdana Menteri Iryna Vereshchuk yang mengatakan evakuasi perlu dilakukan sebelum musim dingin dimulai karena pasokan gas alam di kawasan itu telah hancur.

Zelensky mengatakan ratusan ribu orang masih tinggal di daerah Donbas di mana pertempuran sengit.

“Banyak yang menolak untuk pergi tetapi masih perlu dilakukan,” kata presiden.

“Jika Anda memiliki kesempatan, silakan berbicara dengan mereka yang masih tetap berada di zona pertempuran di Donbas. Tolong yakinkan mereka bahwa perlu untuk pergi.”

Sebelumnya pada hari Sabtu, militer Ukraina mengatakan lebih dari 100 tentara Rusia telah tewas dan tujuh tank hancur dalam pertempuran di selatan pada hari Jumat, termasuk wilayah Kherson yang menjadi fokus serangan balasan Kyiv di bagian negara itu dan penghubung utama di jalur pasokan Moskow.

Lalu lintas kereta api ke Kherson di atas Sungai Dnipro telah terputus, kata komando selatan militer, yang berpotensi semakin mengisolasi pasukan Rusia di sebelah barat sungai dari pasokan di Krimea yang diduduki dan timur.

Di selatan kota Bakhmut, yang disebut Rusia sebagai target utama di Donetsk, militer Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah “sebagian berhasil” dalam membangun kendali atas pemukiman Semyhirya dengan menyerbunya dari tiga arah.

“Dia menempatkan dirinya di pinggiran pemukiman,” kata laporan malam militer, merujuk pada pasukan Rusia.

Pejabat pertahanan dan intelijen dari Inggris, yang telah menjadi salah satu sekutu setia Ukraina sejak Moskow menginvasi tetangganya pada 24 Februari, menggambarkan pasukan Rusia berjuang untuk mempertahankan momentum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *