Kuala Lumpur (ANTARA) – Seorang bayi Malaysia berusia tiga bulan didiagnosis menderita polio, kasus pertama yang dilaporkan di negara itu dalam hampir tiga dekade, kata seorang pejabat tinggi kesehatan, Minggu (8 Desember).
Bayi laki-laki dari Tuaran di negara bagian Sabah Malaysia di pulau Kalimantan dinyatakan positif polio pada hari Jumat setelah dirawat di rumah sakit dengan demam dan kelemahan otot, Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah mengatakan dalam sebuah pernyataan.
“Pasien dirawat di bangsal isolasi dan dalam kondisi stabil, tetapi masih membutuhkan bantuan untuk bernapas,” katanya.
Malaysia dinyatakan bebas polio pada tahun 2000, setelah melaporkan kasus penyakit terakhir yang diketahui pada tahun 1992. Kebangkitannya terjadi hanya beberapa bulan setelah Filipina, utara Kalimantan, melaporkan kasus polio pertamanya sejak 1993 pada bulan September.
Dr Noor Hisham mengatakan tes menunjukkan anak itu terinfeksi strain polio yang berbagi hubungan genetik dengan virus yang terdeteksi dalam kasus Filipina.
Pemeriksaan di daerah di mana bayi itu tinggal menunjukkan 23 dari 199 anak berusia antara dua dan 15 tahun belum menerima vaksin polio, katanya.
“Ini adalah situasi yang mengkhawatirkan karena penyebaran penyakit … hanya dapat dihentikan dengan imunisasi polio,” katanya, seraya menambahkan bahwa tingkat vaksinasi harus di atas 95 persen untuk mencegah infeksi.
Tidak ada obat untuk polio, yang menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan ireversibel dalam beberapa jam. Namun, itu bisa dicegah dengan vaksin.
Virus ini menyebar dengan cepat di kalangan anak-anak, terutama dalam kondisi tidak sehat di daerah terbelakang atau dilanda perang di mana akses perawatan kesehatan terbatas.